Batas maksimum konsumsi harian lemak jenuh adalah 30 gram untuk
laki-laki, dan 20 gram untuk perempuan dan anak-anak di atas lima tahun.
Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh yang tak sehat dapat
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Dan mentega, adalah salah
satu pemicu utama tingginya kadar lemak jenuh dalam pola makan Anda ini.
Hal
ini disebabkan, kita cenderung menggunakan mentega untuk mengolah
berbagai makanan. Sebaliknya, kita lebih sering melupakan margarin
sebagai alternatif yang lebih sehat untuk menggantikan mentega. Ada
banyak mitos yang menyebutkan bahwa margarin merupakan pilihan yang
kurang baik. Entah dari rasa dan baunya yang kurang enak, hingga
kandungannya yang kurang sehat. Jadi, sebaiknya cari tahu dulu kebenaran
di balik mitos-mitos tersebut.
Margarin memiliki kadar lemak jenuh lebih tinggi daripada mentega
Fakta:
Tidak benar. Justru margarin memiliki proporsi lemak jenuh jauh lebih
rendah daripada mentega. Mentega mengandung 50 persen lemak jenuh,
sedangkan margarin yang biasanya memiliki lebih banyak lemak tak jenuh
ganda hanya mengandung rata-rata 14 persen lemak jenuh.
Margarin penuh dengan lemak trans yang sangat tidak sehat
Fakta:
Tidak benar. Lemak trans, entah yang diproduksi atau yang alami,
memang tak baik untuk kesehatan jantung. Oleh karena itu Heart
Foundation sudah meminta para produsen produk margarin di Australia
untuk mengurangi lemak trans serendah mungkin, sejak beberapa tahun
lalu. Kini, kadar lemak trans dalam semua produk margarin di Austrlia
tergolong paling rendah di dunia, yaitu rata-rata hanya 0,2 persen.
Bandingkan dengan mentega yang kandungan lemak transnya 4 persen. Dengan
begitu, margarin tetap menjadi pilihan yang lebih sehat.
Anak-anak boleh diberi mentega karena mereka tidak memiliki masalah kolesterol
Fakta:
Tidak benar. Coba perhatikan pola makan anak-anak sekarang. Benarkah
mereka bebas dari konsumsi lemak jenuh yang didapat dari makanan?
Ataukah mereka justru mengonsumsi lemak jenuh dengan kadar yang melebihi
batas maksimum harian, yang diperoleh dari makanan siap saji yang
mereka dapatkan? Mengonsumsi lemak yang banyak diperoleh dari sumber
hewani ini bisa meningkatkan kadar kolesterol darah, terutama kolesterol
jahat (LDL). Anak-anak pun tak terkecuali.
Margarin kurang mengandung nutrisi penting dibandingkan mentega
Fakta:
Tidak benar. Margarin yang diproduksi dengan minyak kanola mengandung
asam lemak esensial yang disebut alpha linolenic acid (ALA), yang
diperlukan untuk menyehatkan jantung, darah, sendi-sendi, dan sistem
kekebalan. ALA juga terdapat pada sumber-sumber makanan alami, seperti
minyak kanola, biji rami, kacang kenari, dan kacang kedelai. Jadi,
penuhi juga kebutuhan akan asam lemak esensial dari bahan-bahan makanan
ini.
Margarin kurang cocok digunakan untuk memasak atau memanggang kue
Fakta:
Lagi-lagi, tidak benar. Aroma margarin mungkin tidak seenak mentega,
tetapi daya emulsinya bagus sehingga bisa menghasilkan tekstur kue yang
bagus. Dari segi rasa pun perbedaannya tak terlalu jauh.
sumber : http://rudy-doank.blogspot.com/2011/10/5-anggapan-keliru-tentang-margarin.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar