Minggu, 04 September 2011

5 Negara yang Menganggap Kurus Tidak Menarik

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Jakarta, Tubuh ramping sering dikaitkan dengan gangguan pola makan, seperti bulimia dan anoreksia. Ternyata memang tidak semua orang menyukainya sebab di beberapa negara, kurus justru dianggap tidak menarik.

Model dan peragawati di sampul-sampul majalah sering ditampilkan dalam bentuk yang tidak realistis karena terlalu ramping. Di negara barat, citra tubuh semacam itu memicu gangguan pola makan pada remaja yang terobsesi untuk menirunya.

Namun tradisi di beberapa negara tidak memandang tubuh kurus sebagai sesuatu yang menarik. Berikut ini 5 di antaranya, dikutip dari Lemondrop.com, Senin (2/8/2010).

Afrika SelatanDi era post-Apartheid tahun 1990-an, budaya barat sempat mempengaruhi pola makan khususnya para wanita Afrika yang ingin tampak lebih langsing. Namun tidak lama setelah era tersebut, maraknya penyebaran AIDS membuat tubuh kurus di negara tersebut lebih sering dikaitkan dengan orang sakit.

"Ketika berat badan Anda berkurang, orang akan segera menanyakan apakah Anda sakit," ungkap Julia Savacool, penulis buku The World Has Curves. Fenomena ini bahkan direspons oleh perusahaan jins, Levi's dengan mengeluarkan desain khusus untuk wanita Afrika Selatan yang gemuk-gemuk.

Fiji
Tradisi yang berkembang di negara kepulauan ini sebenarnya selalu dekat dengan budaya makan-makan, sehingga penduduknya pada umumnya bertubuh subur. Setiap ada pengunjung datang, sambutan pertama yang diberikan adalah jamuan dengan berbagai menu makanan.

Kalaupun saat ini mulai banyak generasi muda terobsesi dengan tubuh kurus, hal ini merupakan dampak dari upaya pemerintah setempat untuk membebaskan Fiji dari keterasingan. Masuknya siaran TV dari Amerika dan Australia belakangan ini membawa dampak buruk, salah satunya perubahan citra tubuh di kalangan anak muda.

Jamaika
Di negara yang terletak di kepulauan Karibia ini, tonjolan lemak adalah sebuah identitas budaya. Tradisi menggoyang-goyangkan seluruh tubuh saat berdansa mengharuskan seluruh warganya untuk menimbun lemak sebanyak-banyaknya.

Dampaknya, tubuh gemuk di Jamaika menjadi kebanggaan bagi pemiliknya. Berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkannya, sampai-sampai suplemen penambah nafsu makan sangat populer di negara tersebut.

Afghanistan
Sama seperti wilayah lain di Timur Tengah, kecantikan seorang wanita Afghanistan diukur dengan kriteria wajah menarik, rambut panjang dan tubuh padat berisi. Tubuh kurus atau terlalu ramping seperti peragawati, umumnya kurang disukai di wilayah ini.

China
Memiliki tubuh padat dan berisi ternyata lebih banyak jadi idaman banyak orang di China. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, operasi plastik menjadi cara paling populer untuk mewujudkannya.

Bahkan untuk menghargai upaya tersebut, China menggelar Miss Plastic Surgery. Sebuah kontes kecantikan yang mengharuskan pesertanya membuktikan dirinya telah menjalani suntik hidung, pembesaran payudara, pembesaran pinggul dan sejenisnya.



sumber : http://punyaolickz.blogspot.com/2010/10/5-negara-yang-menganggap-kurus-tidak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar