Jakarta,
Tubuh ramping sering dikaitkan dengan gangguan pola makan, seperti
bulimia dan anoreksia. Ternyata memang tidak semua orang menyukainya
sebab di beberapa negara, kurus justru dianggap tidak menarik.
Model
dan peragawati di sampul-sampul majalah sering ditampilkan dalam bentuk
yang tidak realistis karena terlalu ramping. Di negara barat, citra
tubuh semacam itu memicu gangguan pola makan pada remaja yang terobsesi
untuk menirunya.
Namun
tradisi di beberapa negara tidak memandang tubuh kurus sebagai sesuatu
yang menarik. Berikut ini 5 di antaranya, dikutip dari Lemondrop.com, Senin (2/8/2010).
Afrika SelatanDi era post-Apartheid
tahun 1990-an, budaya barat sempat mempengaruhi pola makan khususnya
para wanita Afrika yang ingin tampak lebih langsing. Namun tidak lama
setelah era tersebut, maraknya penyebaran AIDS membuat tubuh kurus di
negara tersebut lebih sering dikaitkan dengan orang sakit.
"Ketika berat badan Anda berkurang, orang akan segera menanyakan apakah Anda sakit," ungkap Julia Savacool, penulis buku The World Has Curves.
Fenomena ini bahkan direspons oleh perusahaan jins, Levi's dengan
mengeluarkan desain khusus untuk wanita Afrika Selatan yang gemuk-gemuk.
Fiji
Tradisi
yang berkembang di negara kepulauan ini sebenarnya selalu dekat dengan
budaya makan-makan, sehingga penduduknya pada umumnya bertubuh subur.
Setiap ada pengunjung datang, sambutan pertama yang diberikan adalah
jamuan dengan berbagai menu makanan.
Kalaupun
saat ini mulai banyak generasi muda terobsesi dengan tubuh kurus, hal
ini merupakan dampak dari upaya pemerintah setempat untuk membebaskan
Fiji dari keterasingan. Masuknya siaran TV dari Amerika dan Australia
belakangan ini membawa dampak buruk, salah satunya perubahan citra
tubuh di kalangan anak muda.
Jamaika
Di
negara yang terletak di kepulauan Karibia ini, tonjolan lemak adalah
sebuah identitas budaya. Tradisi menggoyang-goyangkan seluruh tubuh
saat berdansa mengharuskan seluruh warganya untuk menimbun lemak
sebanyak-banyaknya.
Dampaknya,
tubuh gemuk di Jamaika menjadi kebanggaan bagi pemiliknya. Berbagai
upaya dilakukan untuk mendapatkannya, sampai-sampai suplemen penambah
nafsu makan sangat populer di negara tersebut.
Afghanistan
Sama
seperti wilayah lain di Timur Tengah, kecantikan seorang wanita
Afghanistan diukur dengan kriteria wajah menarik, rambut panjang dan
tubuh padat berisi. Tubuh kurus atau terlalu ramping seperti peragawati,
umumnya kurang disukai di wilayah ini.
China
Memiliki
tubuh padat dan berisi ternyata lebih banyak jadi idaman banyak orang
di China. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, operasi
plastik menjadi cara paling populer untuk mewujudkannya.
Bahkan untuk menghargai upaya tersebut, China menggelar Miss Plastic Surgery.
Sebuah kontes kecantikan yang mengharuskan pesertanya membuktikan
dirinya telah menjalani suntik hidung, pembesaran payudara, pembesaran
pinggul dan sejenisnya.
sumber : http://punyaolickz.blogspot.com/2010/10/5-negara-yang-menganggap-kurus-tidak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar